Aku Mundur

Aku fikir, ku sudahi saja rasa untukmu
Aku sadar, aku hanya insan baru
Yang hadir dihidupmu
Aku tak ingin menyelak rasa yang ada di hatimu
Yang ada lebih dulu
Jauh sebelum aku

Aku mencintaimu, Tuhan tahu
Namamu ada dalam tiap bait doaku, Tuhan tahu
Apalagi yang Tuhan tahu? sangat amat banyak.
Coba saja sesekali kamu bertanya tentangku kepada-Nya
Aku jamin waktu tidurmu akan terkuras selama seminggu.

Doaku tentangmu teramat banyak
Tapi jangan khawatir
Aku hanya mundur dari persaingan perihal merebut hatimu
Bukan berhenti mendoakanmu
Sampai tadipun didalam sujud, masih nama dan wajahmu

Maaf jika belakangan mungkin aku menganggu
Aku berhenti, sepertinya
Bukan lelah, tapi pasrah
Dia Yang Maha Tahu yang akan mengatur segalanya.





Dec 15th, 2017
1 am

Ada

Ada yang datang, tapi samar
Ada yang tiba-tiba masuk di ingatan
Ada yang menyusup membuka pintu hati
Ada yang tersenyum untuk mencuri hati
Ada yang tersenyum dihati untuk mencari
Ada yang mencari tapi tak didapati
Ada yang terlalu lelah tapi tak berhenti
Ada yang sejenak datang tapi tak kuasa diusir pergi
Ada yang menyapa dan mencuri hati

Ada yang didoakan sekarang agar kelak bersatu nanti

Ada.


02/10/2017
00:48 a.m.

Sederhana

Sederhana

sebenarnya apa arti dari kata diatas?

aspek apa yang kita lihat?

sudut pandang apa yang kamu gunakan?

kategori apa yang sedang dibicarakan?

banyak hal yang biasa kita sandingkan dengan satu kata diatas.

boleh kah saya kali ini menyandingkannya dengan pribadi seseorang?

jelas boleh, ini diary saya kok. diary digital tapi :p

here we go...

Semua sangat sederhana, dari awal.

Pertemuan yang sederhana, tatapan sederhana.

Sapaan yang juga sederhana, sama sederhana nya seperti tawa yang kita bagi.

Bagaimana bisa, semua yang begitu sederhana dapat membangunkan seseorang yang punya angan-angan seberat baja seperti saya, mampu melepaskan beban sialan itu dengan sangat sederhana.

Sesederhana kamu merangkul, kamu menyebut nama saya, kamu tersenyum, kamu menatap, kamu berbicara.

Tutur kata, sudut pandang, segalanya terasa begitu sederhana di mata dan juga hati.

Apa memang sebegitu sederhananya dirimu?

Mungkin kamu tidak sadar, tapi lebih baik kamu sadar. Sadar tentang kesederhanaan-mu yang telah berhasil menarik satu jiwa. Menarik dua pasang mata, satu hati.

Kenapa ada orang sederhana seperti kamu?

Entah seberapa banyak atau sedikit materi yang kau punya, yang dipedulikan sekarang adalah hatimu yang sangat sederhana..Sesederhana kamu datang kedalam lamunan seseorang hingga membuat orang itu langsung menyebut namamu dalam doanya.

Lihat? Rasa itu begitu sederhana. Tanpa tuntutan, dia bisa sepuasnya menyebutmu dalam doa.

Doa sederhana yang ia yakin Tuhan tidak akan tega untuk menolaknya.

Caramu menunjukkan dunia, menatap dunia, membuat seseorang juga bisa merasakkan dunia hanya dengan melihat hatimu yang sederhana itu.

Kamu, hatimu, dirimu, terasa begitu sederhana. Begitu hangat, hingga ingin sekali beribu hati yang dingin itu memelukmu. Hanya agar bisa mendapatkan sedikit rasa yang dulu pernah hilang.

Bukan salahmu menjadi orang dengan hati yang sederhana

Bukan salah si pemilik hati juga, karena jatuh akan kesederhanaanmu

Tapi yang perlu dicatat baik-baik....

"Aku si pemilik hati, telah terinspirasi oleh hatimu yang sederhana itu, kepribadianmu yang sederhana juga telah menyihirku habis-habisan. Jadi tolong, jangan berubah ya!:)"

Terlalu banyak hati yang sudah terlalu dingin diluar sana, yang butuh kesederhanaan pribadi mu, dan kehangatan hatimu.

Bukan untuk membuat mereka berharap padamu. Tapi untuk menyadarkan mereka, walaupun langka, tapi pribadi dan hati seperti milikmu itu masih ada...

Sederhana kan?

Ya harus. Semua tentang mu harus sederhana, karena hatimu.

Dan hati itu juga yang membuat saya jatuh hati.

Ya, saya bukan jatuh cinta tapi jatuh hati. Karena yang jatuh dalam kesederhanaanmu itu, hati saya bukan cinta. Cinta saya sudah hangus, tapi hati itu abadi...

27 Agustus 2017

8:41 p.m

Sudut-Senyumanmu-Diam

malam ini, aku meletakkan peluhku sejenak
pandanganku terbang bebas, menyusuri setiap sudut ruang
sedikit demi sedikit, namun sangat pasti, ku temukan bayangmu di sana
di salah satu sudut, bukan ruang namun mata dan hati. hatiku.
kamu disana hanya diam, berdiri tapi tak menatapku
kamu berbalik, dan kulihat sedikit kau naikkan tulang pipi itu
kau tersenyum. tersenyum?
senyumanmu membuatku nekat untuk sedikit mencari tahu
saat ku tahu, aku ikut tersenyum
aku tersenyum, atas senyuman yang bukan untukku
aku mundur langkah demi langkah, menjaga jarak agar kau tak terganggu
akhirnya aku sampai di tempatku semula
aku hanya diam, tapi tak akan mengaburkan bayanganmu, tak juga coba meraih lengan yang tertutup sweater biru gelap itu.
aku hanya akan disini, diam.
karena terkadang diam akan menjadi pilihan, mungkin bukan pilihan terbaik, tapi setidaknya membuat semua sedikit lebih baik.


[ 25/02/2017 11:55 PM ]
AforA