Entahlah, malam ini dia mulai lagi.
Aku bingung kenapa dia begitu rapuh
Tapi anehnya sangat pandai bersembunyi.
Dia bersekongkol dengan bibir agar senyum selalu datang.
Padahal aku yang paling tau, bahwa dirinya masih menangis.
Seperti malam ini.
Lihat saja, hanya karena si mata tidak sengaja membaca sebaris kalimat yang membuat otak mengirim sinyal tentang seseorang di masa lalu. Ia kembali sendu.
Aku bingung harus bagaimana
Sudah berkali2 kukatakan untuk lupakan saja pria itu
Tapi dia hanya berkata "ya" tanpa bergerak kemanapun
Dia masih disana bertahan agar tidak ikut terkubur serpihan yang mereka sebut kenangan
Tolong beritahu aku bagaimana caranya agar dia sadar
Aku sudah berulang kali mengumpat setiap kali ia mencari2 pria itu didalam tumpukan memori
Sudah bertahun-tahun kami berperang hanya karena satu nama.
Aku tahu aku kuat, tapi kenapa dia selalu menang?
Ini sudah memasuki tahun ketujuh, tapi dia masih saja menunggu.
Hei hati, ini aku logika. Untuk kesekian kalinya aku bertanya, bisakah kau menurut padaku sekali saja untuk melupakan nya?
Bisakah?
Aku tau kau sangat teramat lelah menantinya, jadi kumohon sekali ini saja menurutlah kepadaku. Ya?
Monday
August 6th, 2018
- A -
No comments:
Post a Comment